Langsung ke konten utama

Komunikasi dalam Organisasi

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.      Pengertian Komunikasi
Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis yang berarti ‘sama’. Communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama ( make to common ). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan lainnya.
Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi ( pesan, ide, gagasan ) dari satu pihak kepada pihak lainnya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
2.      Unsur-unsur dalam komunikasi
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh, bila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan pernah terjadi. Unsur-unsur komunikasi yaitu :
            a.  Komunikator / pengirim / sender
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataan kepada komunikan. Komunikator           bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik.
          b.  Komunikan / penerima / receiver
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.
         c.   Saluran / media / channel
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televise, fax, photo copy, email, sandi morse, semaphore, sms, dan lain sebagainya. 
3.      Cara menyalurkan ide melalui komunikasi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver).
4.      Hambatan Komunikasi
Pada proses sebuah komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa hambatan komunikasi adalah :
           a.   Hambatan Sematik
         Hambatan yang disebabkan oleh factor bahasa yang digunakan oleh para pelaku komunikasi.
           b.  Hambatan Mekanik
         Hambatan yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya.
           c.   Hambatan Antropologis
         Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia.
          d.   Hambatan Psikologis
        Hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.
5.      Klasifikasi Komunikasi
Dibawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang ditinjau dari beberapa segi, yakni sebagai berikut:
           a.       Dari segi sifatnya :
Ø  Komunikasi Lisan : Komunikasi yang berlangsung lisan/ berbicara, co. presentasi
Ø  Komunikasi Tertulis : Komunikasi melalui tulisan, co. email
Ø  Komunikasi Verbal : Komunikasi yang dibicarakan/ diungkapkan, co. curhat
Ø  Komunikasi Non Verbal : Komunikasi yang tidak dibicarakan, co. nerves
          b.      Dari segi arahnya :
Ø  Komunikasi ke atas : Komunikasi dari bawahan ke atasan
Ø  Komunikasi ke bawah : Komunikasi dari atasan ke bawahan
Ø  Komunikasi horizontal : Komunikasi ke sesame manusia/ setingkat
Ø  Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa adanya timbal balik
Ø  Komunikasi dua arah : Komunikasi adanya timbal balik
         c.       Dari segi menurut lawannya :’
Ø  Komunikasi satu lawan satu, contohnya berbicara melalui telepon
Ø  Komunikasi satu lawan banyak (kelompok), contohnya kelompok satpam mengintrogasi maling
Ø  Komunikasi lawan kelompok, contohnya debat partai kelompok
        d.      Dari segi menurut keresmiannya :
Ø  Komunikasi Formal : Komunikasi yang berlangsung resmi, co. rapat pemegang saham

Ø  Komunikasi Informal : Komunikasi yang tidak resmi, co. berbicara dengan teman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SECONDARY DATA ( DATA SEKUNDER )

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut: a.        Pemahaman Masalah Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian. b.       Penjelasan Masalah Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data se

Unsur-unsur dari film "Laskar Pelangi"

Unsur Kebudayaan dalam film “LASKAR PELANGI”          1.   Unsur Lingkungan Tempat Tinggal       Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan novel. Apalagi novel          “Laskar Pelangi” merupakan adaptasi dari cerita nyata yang dialami oleh pengarang langsung.             Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong       Timur, Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat bagi penulisan novelnya 2. Unsur  Sosial dan Budaya       Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat tinggal di       Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan komunitas pengusaha           yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua       komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan           uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha

COMPIERE

BAB I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG Compiere dikembangkan mengunakan J2EE. Baik aplikasi maupun kode sumber (source code) tersedia bebas dengan lisensi Compiere Public License berdasarkan  Mozilla Public License . Compiere dapat dikustomisasi dan dikembangkan didalam aplikasinya dengan menambahkan modul software. Dokumentasi dan kontrak dukungan ( support contracts ) juga tersedia dengan imbalan. Semula dibuat untuk database propietari Oracle, tapi sejak versi 2.5.2, Compiere telah indepenen dan dirilis dengan portasi ke  multiple database  ports  seperti PostgreSQL, MySQL dan Sybase. Compiere juga jalan diatas database Firebird menggunakan ekstensi Fyracle tanpa perlu  porting . Compiere memiliki semua fungsionalitas sebuah ERP, tapi guna menghindari duplikasi terhadap indormasi dan kebutuhan akan sinkronisasi, maka ia disusun dengan cara yang berbeda. Modul-modul Compiere telah tersedia untuk:  Quote-to-Cash, Requisition-to-Pay, Customer relationship management, Partne